Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, seperti kehamilan di luar nikah pada anak usia remaja, para orangtua disarankan untuk menerapkan pendidikan s*ks di rumah.
"Pendidikan s*ks harus disesuaikan antara usia biologis dengan perkembangan s*ksualitas sang anak. Sebab keduanya harus sejajar. Jangan sampai remaja berusia 17 tahun alias usia produktif berperilaku s*ks layaknya anak usia 9 tahun, itu bahaya sekali," papar psikolog Zoya Amirin MPsi di Rumah Sitti, Jalan Senopati, Jakarta, belum lama ini.
Ditambahkan wanita berparas cantik ini, budaya terbuka terhadap permasalahan s*ks di dalam keluarga akan membantu sang anak menghadapi permasalahan s*ksualitas yang ada.
"Otak anak remaja umumnya masih sangat 'overwhelm' terhadap s*ks. Dia mudah terangsang tapi tidak tahu apa penyebabnya. Dari situ, peran orangtua akan membantu sang anak melewatinya - ibu memberitahu anak gadisnya, ayah kepada anak lelakinya. Karena masing-masing kan pernah melewati masa itu juga," sahut Zoya.
Dengan saling terbuka terhadap problema s*ksualitas, ibu dan ayah bisa saling berbagi persoalan hormon, menstruasi hingga ciri pacaran yang sehat dengan anak remajanya.[forkamer]
Jangan lupa di like...
Follow Juga Ya....
0 komentar:
Posting Komentar
give your comment here, please do not spam